Belajar Peduli Lingkungan dari Greta Thunberg

Girls Power, Girls Speak Up

22, July 2020

Kerusakan lingkungan adalah bencana nyata yang bisa kita temui dimanapun. Di tingkat global, hingga ke pelosok desa. Bukan hanya tampakan hutan yang gundul, namun juga banjir bandang dan tanah longsor yang berefek pada banyak hal adalah nyata untuk kita semua.

Kegelisahan akan kerusakan lingkungan dan krisis iklim inilah yang membuat remaja perempuan berkebangsaan Swedia, Greta Thunberg, bergerak. Keberadaannya menarik perhatian dunia saat ia duduk di luar parlemen Swedia dan menggelar aksi jumat protes, serta membawa serta tulisan “School Strike for Climate”.

Greta Thunberg

Awalnya, aksi ini dilakukan seorang diri. Namun perlahan, tidak sedikit remaja di berbagai Negara pun melakukan aksi yang sama. Hingga akhirnya di akhir tahun 2018, aksi yang jauh lebih besar digelar di lebih banyak Negara. Remaja-remaja ini bergerak bersama menggelar aksi “Jumat untuk Masa Depan”. Akhirnya, Greta menjadi salah satu aktivis lingkungan terkemuka di dunia.

Di tahun yang sama pula, Greta berbicara di hadapan para pemimpin dunia yang menghadiri UN Climate Conference. Di konferensi ini, Greta berbicara dengan sangat emosional.

“Berani-beraninya Anda. Seharusnya saya tidak berada di sini. Seharusnya saya berada di sekolah di belahan bumi yang lain. Anda membebankan ini pada kami, anak muda. Berani-beraninya kalian. Anda telah merenggut mimpi dan masa kecil saya dengan omong kosong,” Katanya.

Pada tahun 2019, Greta dinobatkan sebagai “Person of the Year” oleh Majalah Times. Greta adalah orang termuda yang meraih penghargaan ini. Penghargaan ini diperoleh tidak lepas dari suara lantang Greta atas kerusakan lingkungan yang dilihat dan dialaminya. Greta dipandang berdedikasi pada upaya menggaungkan kesadaran masyarakat untuk peduli pada lingkungan.

Dari Greta, kita belajar bahwa berapapun usiamu, apapun gendermu, kita punya hak untuk menuntut terciptanya ekosistem yang sehat. Narasi kerusakan lingkungan bukanlah narasi elit yang hanya bisa diperjuangkan oleh kelompok-kelompok tertentu saja. Bagaimanapun, efek kerusakan lingkungan akan menyasar semua generasi. Termasuk, kita.

Share to

Girls Leadership Academy © 2020