Kelola Stres Meski Di Tengah Wabah

Education

2, August 2020

Tidak ada yang menyangka, 2020 akan dijalani dengan cukup berat oleh warga dunia. Kita hidup di tengah Covid-19 yang belum diketahui akan berakhir kapan. Saat berbulan-bulan dilalui dengan wabah ini, banyak sektor tentu sangat terdampak. Begitupun dengan kehidupan sosial dan pribadi kita.

Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa (PDSKJI) melakukan survei berdasarkan periksa mandiri via daring terkait kesehatan jiwa dampak Covid-19. Terdapat 1.522 responden yang 64,3% diantaranya mengalami kecemasan atau depresi selama Covid-19 ini. Dari keseluruhan responden, 76,1% adalah perempuan dengan rentang usia 14 tahun hingga 71 tahun.

Bentuk kecemasan yang muncul diantaranya adalah kekhawatiran berlebih, lebih emosional, dan seringkali merasa bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi. Kecemasan ini mungkin bisa muncul dengan mudah di tengah ketidakpastian seperti hari ini. Namun kita perlu mengelola kecemasan agar tidak memunculkan stres yang berlarut-larut. Karena, stres yang terus memburuk dapat berefek ke banyak hal. Dilansir dari salah satu situs konsultasi kesehatan, stres bisa sangat berdampak pada kesehatan perempuan.

Misal, siklus menstruasi kita bisa terganggu. Kondisi ini terjadi karena stres ditekankan mampu mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh. Salah satu hormon yang produksinya terganggu saat stres adalah hormon androgen. Pada saat stres, produksi androgen dalam tubuh meningkat.

Secara keseluruhan, hormon androgen di tubuh perempuan berfungsi untuk menjaga kesehatan tubuh, meningkatkan kemampuan daya ingat dan konsentrasi, serta mengatur kinerja sistem reproduksi. Jika kadar hormon androgen di dalam tubuh jumlahnya bermasalah, maka tentu akan dapat menimbulkan masalah kesehatan. Salah satu efek produksi androgen berlebihan, selain siklus menstruasi yang bermasalah, adalah membuat kulit lebih sensitif. Kulit yang sensitif dapat dengan mudah memacu timbulnya jerawat.

Bahkan, ada penelitian yang menunjukkan bahwa perempuan yang mengalami stres berat memiliki peluang kesulitan untuk hamil. Hal ini disebabkan karena stress membuat tingkat enzim alpha-amilase dapat meningkat jumlahnya selama siklus menstruasi. Enzim ini yang berdampak pada kesuburan wanita.

Efek kesehatan di atas tentu bisa lebih banyak lagi, mengingat kondisi tubuh setiap perempuan juga berbeda-beda. Olehnya, sebisa mungkin kita perlu mengelola stres yang bisa terjadi di tengah wabah ini.

Salah satu penyebab stres adalah internet yang membawa kita pada banyak sekali informasi. Dari sini, kita bisa melakukan diet digital dengan melakukan pembatasan waktu akses internet. Jika harus bekerja dan terhubung dengan internet, maka optimalkan akses internet hanya untuk menyelesaikan pekerjaan. Jikapun melakukan aktivitas lain di internet, kita perlu membatasi konsumsi informasi tentang Covid-19. Pilah dan pilih informasi yang menurut kita bisa diaplikasikan untuk melindungi diri, kerabat, dan orang-orang di sekitar kita. Hindari mengonsumsi informasi yang dirasakan hanya membuat psikis lebih tertekan.

Selain itu, untuk mengurangi stres, kita bisa memanfaatkan waktu luang di rumah untuk melakukan aktivitas bersantai yang menyenangkan. Misal, menonton film atau merawat bunga. Jangan lupa, terapkan gaya hidup sehat. Misal dengan tidur yang cukup, menjaga asupan gizi, dan berolahraga yang rutin. Oh ya, meskipun masih banyak dari kita yang lebih sering beraktivitas di rumah, usahakan untuk tetap terhubung dengan kerabat dan kawan dekatmu juga.

Mengelola stres juga penting untuk menjaga daya tahan tubuh kita agar tidak mudah jatuh sakit. Di tengah wabah seperti ini, sehat juga berarti berkontribusi untuk menjaga orang lain tetap sehat.

Share to

Contact Us

  • 08119450033
  • [email protected]
    • Gedung Menara Duta, Lantai 2.
    • Jl. HR. Rasuna Said, Kav b9, Kuningan, Jakarta Selatan 12910 Indonesia

Girls Leadership Academy © 2020