Menelisik Ungkapan Ladies First

Youth Articles

20, August 2021

Baik perempuan maupun laki-laki ingin diperlakukan sama. Pada kenyataannya, di berbagai aspek kehidupan, keadilan bagi semua gender belum terwujud. Semisal untuk segala sesuatu yang melibatkan aktivitas fisik, selalu berkorelasi dengan kaum pria. Sedangkan kegiatan yang berorientasi dengan ketelitian dan emosional selalu dihubungkan dengan perempuan.

Selama ini lebih banyak kaum perempuan yang merasa tidak diperlakukan dengan adil. Kinerja dan kemampuan perempuan dianggap belum mampu mengungguli kaum pria, sehingga penolakan para perempuan terhadap perempuan semakin menguat. Di masyarakat juga sering beredar istilah “ladies first”, yang sering digunakan untuk membiarkan perempuan melakukan sesuatu terlebih dahulu.

Apabila menengok dari sejarah, kata ladies first berawal dari abad ke delapan Masehi di Italia. Kisah cinta antara pemuda kaya keturunan bangsawan dengan gadis miskin.

Seperti halnya cinta Romeo dan Juliet atau sebuah cerita asmara di sinetron. Perbedaan strata dan status menjadi halangan untuk menyatukan dua hati. Alhasil jalan untuk mengakhiri hidup secara bersama-sama menjadi pilihan. Namun, cerita ini sedikit berlainan. Setelah sang pemuda meloncat dari batu besar. Sang perempuan mengurungkan niatnya untuk bunuh diri, Ia malah mengkhianati ikrar cinta sehidup semati dan memilih untuk menikah dengan laki-laki lain.

Dari peristiwa ini, banyak pria yang akhirnya tidak mempercayai perempuan. Hilangnya kepercayaan kaum pria kepada perempuan inilah yang mengilhami Tentara Barat untuk selalu mengedepankan perempuan berjalan lebih dahulu. Jadi, apabila ada bom atau jebakan di depan, perempuan terlebih dahulu yang akan terkena.

Sumber lain mengatakan bahwa di masa Perang Dunia I, perempuan dipersilakan keluar terlebih dahulu dari ruangan agar dapat ditembak oleh musuh. Artinya perempuan tersebut yang melindungi para tentara. Hal ini sebagai cara balas dendam pria atas pengkhianatan perempuan.

Mengawali segala sesuatu dengan mempersilahkan perempuan terlebih dahulu layaknya ajang uji coba. Pria enggan mengalami peristiwa buruk. Dengan kata lain, lebih baik mengorbankan nyawa para perempuan dibandingkan nyawa sendiri (pria) yang terenggut. Perlakuan seperti ini merupakan wujud kebencian atas pengkhianatan kepercayaan.

Sementara di era saat ini, ungkapan ladies first lebih merujuk kepada mendahulukan segala hal yang baik untuk perempuan. Sikap mengalah yang dilakukan laki-laki ini, akan menunjukkan kehebatan. Bahkan ucapan ini diidentikkan dengan pria Inggris berpenampilan rapi dan berdasi. Jadi, tidak ada catatan sejarah yang jelas mengenai hal ini.

Berbagai penjelasan terkait sejarah ladies first lebih mengarah kepada hal-hal berbau negatif. Artinya mendahulukan perempuan dari zaman dahulu bukanlah sebuah hal spesial. Namun berawal dari ketidakpercayaan dan berakhir kepada kebiasaan untuk mendahulukan. Walaupun dari sejarah yang kelam, para pria sebenarnya hanya berusaha untuk melindungi para perempuan.

Pada zaman serba modern dan tinggi mobilitas seperti sekarang, ungkapan ladies first diasosiasikan dengan kegiatan-kegiatan di tempat umum. Saat Anda naik kendaraan umum, pria akan mengalah memberikan tempat duduk kepada perempuan. Bila Anda sedang mengantri tetapi di belakang Anda ada seorang perempuan. Anda akan mempersilahkan perempuan tersebut untuk mengambil alih posisi Anda.

Tidak ada salahnya memprioritaskan perempuan terlebih dahulu. Asalkan para pria tidak merasa mereka melakukan hal ini karena merasa perempuan lebih lemah. Jadi, poin pentingnya ialah baik laki-laki maupun perempuan harus mampu menyesuaikan diri. Setiap individu harus mau menimbang situasi dan kondisi yang sedang terjadi.

Menyikapi fenomena ladies first ini, lebih baik diterjemahkan sebagai rasa kepercayaan laki-laki terhadap kemampuan perempuan. Harapan untuk menarik kesadaran masyarakat bahwa perempuan berhak mengeksplorasi diri dan berkembang. Perempuan berhak memperoleh kesempatan yang sama. Kepercayaan untuk mengandalkan potensi perempuan sebagaimana apa yang dialami para pria merupakan wujud nyata ladies first.

Referensi:

English Major. 2017. Sejarah tersembunyi di balik ucapan “ladies first”.
Febrianika, F. 2012. Asal mula istilah ladies first.

Share to

Contact Us

  • 08119450033
  • [email protected]
    • Gedung Menara Duta, Lantai 2.
    • Jl. HR. Rasuna Said, Kav b9, Kuningan, Jakarta Selatan 12910 Indonesia

Girls Leadership Academy © 2020