Mengenal Konsep Body Positivity

Girls Power, Girls Unlimited, Youth Articles

10, August 2020

Pernahkah kita menghitung berapa kali dalam hidup, kita merasa minder atau rendah diri atas tubuh kita? Mulai dari karena tubuh pendek, karena hidung pesek, karena kulit gelap, karena badan gemuk, karena badan terlalu kurus, dan banyak “karena” yang lain. Lalu, pernahkah kita merenung sejenak, betapa menyiksanya pikiran semacam itu? Tenang, kita tidak sendiri. Cara pikir semacam ini bahkan telah ada sejak lama.

Pada titik ini, mari berkenalan dengan konsep body positivity. Body positivity adalah pikiran tentang penilaian positif, tentang penerimaan atas tubuh tanpa terikat pada pandangan jamak masyarakat tentang konsep tubuh ideal. Dilansir dari salah satu artikel, body positivity diantaranya didefinisikan oleh banyak orang sebagai “being okay with flaws”, “loving yourself”, dan juga “appreciating your body”. Namun apapun diksi yang digunakan, konsep ini adalah oase di tengah gersangnya pemahaman tentang penghargaan atas otoritas tubuh pada masyarakat hari ini.

Tidak bisa dipungkiri, kita dilingkupi dengan konstruksi standar tubuh ideal masyarakat. Konstruksi ini, tidak jarang memenjarakan pikiran dan tindakan perempuan. Bentuknya macam-macam, seperti membandingkan diri dengan konsep tubuh ideal masyarakat, merasa rendah diri dengan warna maupun bentuk tubuh, dan berbagai kasus tentang body image lainnya.

Body positivity yang memunculkan penerimaan atas bagaimanapun bentuk tubuh kita saat ini adalah baik untuk kesehatan psikologis, maupun fisik kita. Menerima berarti mencintai dan menaruh hormat secara penuh atas tubuh kita.

Lantas, apa yang perlu dilakukan untuk menghidupkan body positivity di dalam pikiran kita? Satu dari banyak hal yang bisa dilakukan adalah memikirkan tentang kebutuhan tubuh kita. Ingat, kebutuhan dan bukan sekadar keinginan. Keinginan kita tentu bisa didikte oleh masyarakat, oleh produk kecantikan, oleh industri film, dan lain-lain. Namun, tidak demikian dengan kebutuhan. Satu-satunya pihak yang tahu apa yang kita butuhkan adalah diri kita sendiri, bukan orang lain.

Berdasarkan pertimbangan kebutuhan, setidaknya kita bisa lebih jernih untuk memilih dan memutuskan setiap tindakan yang ingin atau tidak ingin kita lakukan pada tubuh kita. Ini tentu tidak mudah. Begitupun dengan semua cara untuk menghidupkan body positivity di dalam hidup, tidak ada yang semudah membalikkan telapak tangan. Kerja-kerja “melawan arus” ini adalah kebiasaan yang perlu dilatih setiap saat. Lalu, apakah kita tidak boleh meminta saran dari orang lain? Tentu boleh, namun sekali lagi, kuasa untuk mengenali kebutuhan diri dan memutuskan tetap ada di tangan kita.

Pastikan bahwa semua perubahan yang kita lakukan pada tubuh tidak didasari atas pendiktean orang lain, melainkan karena kesadaran penuh atas kebutuhan tubuh kita. Kita tentu berbeda dengan orang lain. Masing-masing kita memiliki tubuh yang beragam yang dibangun dari setiap kelebihan dan kekurangan yang sama berharganya. Olehnya, mari terus belajar mencintai dan menghargainya.

Share to

Girls Leadership Academy © 2020