Photo by Moose Photos from Pexels

Standarisasi Pada Perempuan Yang Tak Kunjung Usai

Girls Speak Up, Youth Articles

20, September 2020

Saya akui memang banyak cara untuk meningkatkan kualitas diri, namun ketika cara itu berujung pada perbandingan yang berasal dari orang tua sendiri? Hmm terdengar tidak nyaman yah.

Saya memang belum berpengalaman menjadi orangtua, tetapi saya mohon untuk orang tua di luar sana terlebih yang memiliki anak perempuan atau mungkin berlaku juga untuk anak laki-laki, tolong berhenti membandingkan anak kalian dengan anak-anak lainnya dan mungkin membandingkan dengan kakak atau adiknya sendiri.

Tidak semua perempuan memiliki standard yang sama, mungkin mereka tidak pandai menyetrika atau mungkin hanya memotong bawang atau sekedar merebus mie instan tetapi mereka handal dalam bidang matematika, atau mungkin saja mereka tidak pandai dalam akademik melainkan pandai dalam bidang seni atau olahraga.

Jadi tidak semua perempuan harus memiliki kurikulum pekerjaan rumah tangga yang semuanya harus mereka kuasai, saya pikir itu adalah suatu tradisi yang harus dihentikan, karena kami sama-sama manusia yang memiliki kekurangan dan kelebihan yang berbeda pula.

Saya paham isu ini bukan berawal sejak setahun atau dua tahun belakangan, melainkan sudah berpuluh-puluh tahun, turun-temurun generasi jauh sebelum saya hadir di bumi ini. Karena stigma mengenai standard pada perempuan ini sudah terlanjur tertanam pada kehidupan kita dan saya yakin tidak mudah menghilangkan habitat yang telah berubah menjadi “hal wajar”.

Maka yang bisa kita lakukan sebagai manusia yang berkesempatan hidup di zaman ini kelak atau mungkin sudah berkeluarga dan memiliki anak, setidaknya kita sama-sama berusaha tidak menghadirkan segala macam standard perempuan yang telah tercipta itu, walaupun hal itu terlihat mustahil tetapi diupayakan agar mereka tidak merasa tertekan dan menganggap derajat nya rendah. Karena saya yakin wanita terlahir tidak semudah hanya untuk mencuci baju, bukan ditugaskan untuk masak, dan bukan tercipta untuk menjadi ibu rumah tangga. TETAPI mereka punya hak untuk menjadi apapun yang mereka inginkan, mereka berhak pergi kemana-mana tanpa harus diremehkan, mereka patut diapresiasi atas pencapaianya, mereka sangat diperbolehkan untuk mengejar mimpinya!

Terimakasih telah membaca keresahan yang saya rasakan selama ini, bagi saya apapun upaya kalian dalam memperjuangkan hak wanita perlu sekali untuk diapresiasi, karena kita bukan lagi berada di zaman penjajahan dimana semua akses mengeksplorasi diri untuk wanita sangat terbatas karena saat itu mereka beranggapan bahwa “kodrat” wanita ya diam dirumah. Semoga cepat atau lambat kebiasaan ini dapat berkurang dan akan semakin banyak wanita yang meraih kesuksesannya dalam bidang yang mereka kuasai.

Share to

Contact Us

  • 08119450033
  • [email protected]
    • Gedung Menara Duta, Lantai 2.
    • Jl. HR. Rasuna Said, Kav b9, Kuningan, Jakarta Selatan 12910 Indonesia

Girls Leadership Academy © 2020